Seiring maraknya perkembangan media sosial dan open trip, wisata hiu paus semakin digemari turis. Hiu paus (Rhincodon typus) adalah jenis hiu terbesar di dunia, dengan panjang tubuh mencapai 20 meter saat dewasa. Indonesia punya beberapa spot hiu paus antara lain Talisayan (Berau, Kaltim), Teluk Kwatisore (Taman Nasional Cenderawasih, Papua), serta Botubarani (Bone Belango, Gorontalo).
Ada dua risiko saat wisatawan berenang bahkan menyentuh hiu paus. Hal itu dikemukakan Project Leader Whale Shark Indonesia, Mahardika Rizki.
Pertama, kibasan ekor hiu paus cukup kuat dan berisiko tinggi saat menghantam tubuh wisatawan. Kedua, sisik plakoid dari hiu paus bertekstur tajam sehingga bisa melukai tubuh wisatawan.
Tidak bisa dipungkiri, menyentuh hiu paus masih sering dilakukan oleh wisatawan. Hal itu dapat mencelakakan baik pada hiu paus maupun wisatawan itu sendiri.
Memang sah sah saja bila kamu ingin berinteraksi langsung dengan hiu paus. Namun, kamu harus mematuhi code of conduct yang dihimpun pemerintah dan organisasi lingkungan seperti World Wildlife Fund (WWF). Hal ini harus diperhatikan baik untuk wisatawan, operator tur, maupun pengelola tempat wisata.
Berikut ini adalah sejumlah lokasi di Indonesia kawasan dimana wisatawan bisa berdekatan langsung dengan mamalia laut itu untuk mengamati lebih detil.
1. Teluk Cenderawasih, Taman Bermain Hiu Paus, Papua
Terletak di Teluk Cendrawasih, jika di tempat lain di dunia penyelam menganggap dirinya beruntung untuk bertemu salah satu hiu paus, di sini mereka datang dalam jumlah yang besar dan penyelam bisa berenang bersama mereka. Bagaimanapun, penyelam harus berhati hati untuk tidak menyentuh atau terkena salah satu dari sirip mereka yang kuat. Selain hiu paus atau whaleshark, empat spesies penyu menempati perairan ini yaitu penyu sisik, penyu hijau umum, penyu ridley Pasifik dan penyu belimbing. Waktu terbaik untuk mengunjungi tempat ini adalah antara bulan Mei sampai Oktober.
2. Perairan Lembata, Flores
Perairan Nusa Tenggara Timur, terutama di perairan Lembata, Flores Timur, dan Alor memiliki habitat laut dalam dan menjadi pelintasan untuk 18 jenis paus, termasuk dua jenis paus karismatik, yakni paus Biru (Balenoptera mausculus) dan paus Sperma (Physter macrocephalus). Potensi ini menjadi peluang bisnis pariwisata oleh pemerintah provinsi NTT dan kementerian pariwisata dalam program "wisata nonton ikan paus" atau Whale Watching Tour. Namun, harap bersabar karena agenda tersebut baru akan siap digelar pada 2018 mendatang. Meski begitu tidak ada salahnya mengunjungi melihat tradisi perburuan paus yang biasanya dimulai pada bulan Mei.
3. Pantai Botubarani, Gorontalo
Pantai Botubarani, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo menjadi ramai karena kedatangan hiu paus dimulai sejak tiga tahun lalu seiring dengan beroperasinya pabrik udang di Botubarani yang membuang limbahnya ke laut dan menjadi penarik hiu paus. Limbah tersebut diketahui menyuburkan plankton yg menjadi salah satu makanan hiu paus. Untuk melihat hiu paus, masyarakat harus menyewa perahu dengan harga Rp 15.000 per orang. Untuk memancing hiu paus keluar permukaan air setiap perahu menyediakan pakan hiu paus berupa beberapa bungkus kulit udang yang dijual seharga Rp 10.000 per bungkus.
4. Melihat Paus di Laut Wakatobi
Taman Nasional Wakatobi dikenal dengan julukan surga bawah laut. Selain dengan keindahan karang dan biota laut lainnya, perairan tersebut memiliki tamu setia yang menjadikan perairan Wakatobi sebagai taman bermainnya, tamu itu tidak lain dan tidak bukan adalah ikan paus sperma (Physeter macrocephalus). Biasanya, kawanan paus sperma berada di Wakatobi pada bulan November, saat belahan bumi lain membeku. Pada bulan tersebut perairan Wakatobi relatif lebih hangat dan berlimpah pakan yang bisa mengenyangkan perut kawanan paus. Wakatobi juga menjadi tempat bermain ikan pari manta (Manta ray) yang ukuran tubuhnya tergolong raksasa. Pari manta merupakan salah satu jenis ikan yang khas dan unik, yang hanya terdapat di perairan tropis.
5. Berenang Bersama Hiu Paus di Perairan Kalimantan
Berenang bersama hiu paus ini bisa dilakukan tepatnya di perairan Talisayan, Kabupaten Berau, Kalimantan Timur. Hiu paus memang dikenal sebagai ikan besar yang tidak galak. Dia juga bukan berasal dari ras pemangsa. Sehingga, jika saat menyelam dan bertemu dengannya, jangan takut. Dia dengan ramah menghampiri manusia dan menantang untuk berenang bersama. Hiu paus biasa muncul ke permukaan untuk mencari makan sekitar pukul 8 pagi. Pastikan untuk berangkat pagi karena ketika menuju siang, wisatawan akan kesulitan menemukannya.
6. Melihat Paus dan Lumba Lumba di Pulau Dewata
Pulau Bali memang sudah tidak diragukan dalam hal pariwisata. Keindahan alam dan pantainya sudah terkenal hingga mancangera. Salah satu pantai di Bali Utara yaitu Pantai Lovina memiliki sejumlah keunikan yang tidak dimiliki oleh pantai-pantai lain di Pulau Bali. Di pantai ini wisatawan dapat melihat paus dan lumba lumba berenang dengan bebas di perairan pantai. Meski paus memang jarang terlihat di pantai ini, tetapi menikmati atraksi lumba lumba berenang bebas persis di samping perahu jukung di kala sunset akan menjadi pengalaman mengesankan. Bulan yang tepat untuk melihat atraksi tersebut adalah pada bulan April hingga Oktober.
Itulah beberapa lokasi tempat penyelam bisa melihat kehidupan hiu paus, semoga bermanfaat
Sumber:
https://travel.tempo.co/read/1034414/6-tempat-wisata-di-indonesia-yang-bisa-berfoto-dengan-paus
Sign up here with your email